Monday, 2 November 2020

Belajar Bareng dari Penerapan Agroecological symbiosis (AES) di Desa Palopuro (Hyvinkää, Finland)

 Pertama kali mendapatkan informasi terkait Agroecological symbiosis (AES) di sebuah WAG, 

Knehtilä Farm is at the center of a cooperative food production system based on energy and nutrient self-sufficiency. This multi-enterprise network, located in Hyvinkää, is the first of its kind in Finland. It aims to produce local, organic food using bioenergy and recycled nutrients. This cooperative will serve as a model for organic food production and processing which is truly energy and nutrient self-sufficient. [1].

Beberapa pertanyaan : 

  1. Luas Desa Palopura berapa hektar ? 
  2. Demografi Desa Palopura seperti apa (Jumlah penduduk, dll) 
Knehtilä Farm awalnya dirintis oleh sepasang suami istri, Markus Eerola and Minna Sakki, sejak tahun 1990, yang mulai tahun 2010 beralih ke sistem pertanian organik [5], kemudian University of Finland turun tangan, membantu dan menyempurnakannya sehingga Desa Palopuro dengan Knehtilä Farm  sebagai pusatnya dapat menerapkan konsep Agroecological symbiosis (AES) [6]

 

Referensi

  1. Palopuro Agroecological Symbiosis, https://blogs.helsinki.fi/palopuronsymbioosi/english/
  2. Palopuro Agroecological Symbiosis, https://knehtilantila.fi/palopuron-symbiosis-in-english/
  3. Agroecological symbiosis, http://www.fao.org/agroecology/database/detail/en/c/1144155/#:~:text=Agroecological%20symbiosis%20(AES)%20is%20a,close%20proximity%20to%20each%20other
  4. Agroecological Symbiosis in Palopuro, https://www.oneplanetnetwork.org/initiative/agroecological-symbiosis-palopuro
  5. Finnish farmers win the 2015 WWF Baltic Sea Farmer of the Year Award, https://www.wwfbaltic.org/news/finnish-farmers-win-the-2015-wwf-baltic-sea-farmer-of-the-year-award/
  6. Ecological intensification by integrating biogas production into nutrient cycling: Modeling the case of Agroecological Symbiosis, https://www.researchgate.net/publication/330140967_Ecological_intensification_by_integrating_biogas_production_into_nutrient_cycling_Modeling_the_case_of_Agroecological_Symbiosis

Sunday, 5 January 2020

Drainase Vertikal

#ZeroRunOff  
Sebaran Lokasi Sumur Resapan 
Salah satu cara untuk meminimalisir banjir adalah dengan cara memberi jalan kepada Air untuk lebih mudah menyerap ke dalam tanah, yang secara tidak langsung mengisi kembali "tabungan" air tanah kita.
Karena keterbatasan informasi spasial yg tersedia untuk publik terkait sebaran sumur resapan, mungkin berkenan meluangkan waktu sebentar untuk men-tag lokasi sumur resapan di sekitar lokasi lingkungan teman-teman tinggal.
Terimakasih banyak sebelumnya atas kontribusi yang telah diberikan.   
https://drive.google.com/open?id=1Yy7X9Q21gOM6eH8oah21zTvlGlVx0zCz&usp=sharing
Diskusi untuk [1] :

  1. Pengamatan dilakukan berapa lama ?  
  2. Ketika kondisi hujan terus menerus apakah sempat terjadi kondisi jenuh ? Jika iya, kapan itu terjadi ?

Jangan takut lubang tersebut dijadikan sarang nyamuk. kalay kita sering kontrol,kalau ada air yang tidak menyerap kita kasih bubuk ABATE,Abate tersebut bisa tahan /mencegah telur nyamuk menetas selama 3 bulan. Jangan sampai ada sampah plastik yang masuk, kalau sampah organik tidak apa-apa [3]

Sistem Pemanen Air Hujan


 Sumber Foto : Facebook

Sebelum ke sumur resapan, alir limpasan dari atap rumah, bisa kita arahkan terlebih dahulu ke sistem pamenan air hujan seperti foto diatas, lalu bisa dimodifikasi, L diubah menjadi T, sehingga overflow nya bisa diarahkan ke sumur resapan.

Referensi


  1. Efektivitas Pembangunan Sumur Resapan dalam Pengendalian Limpasan di DAS Pesanggrahan, https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67236
  2. Gubernur DKI rumuskan diskon PBB untuk rumah yang memiliki drainase vertikal, https://regional.kontan.co.id/news/gubernur-dki-rumuskan-diskon-pbb-untuk-rumah-yang-memiliki-drainase-vertikal
  3. Pembuatan Sumur resapan, https://cilbar.wordpress.com/2008/12/29/pembuatan-sumur-resapan/
  4. Guru Besar Hidrologi UGM: Banjir Jakarta Hanya Matematika Sederhana, https://kumparan.com/pandangan-jogja/guru-besar-hidrologi-ugm-banjir-jakarta-hanya-matematika-sederhana-1sa6dNlUDes